Sabtu, 31 Desember 2011

Update: Liverpool 3-1 Newcastle United


Bermain di depan publik sendiri, Liverpool berusaha menguasai jalannya pertandingan semenjak menit pertama. Namun tempo yang mereka tampilkan cukup lambat. Mereka seperti berhati-hati menghadapi Newcastle pada pertandingan ini.
Sayangnya taktik itu tidak bekerja dengan baik. Liverpool malah dikejutkan oleh gol bunuh diri Daniel Agger pada menit ke-25. Gol itu tercipta setelah bola tandukan Yohan Cabaye, yang menyambut umpan silang Ryan Taylor, membentur Agger, yang berdiri di depan gawang Reina. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Newcastle.
Untungnya Liverpool bisa menyamakan kedudukan empat menit berselang. Adalah Craig Bellamy, yang menyelamatkan muka The Reds di depan fannya lewat tendangan kerasnya di depan gawang Tim Krul menyambut bola mentah umpan tarik Charlie Adam. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Liverpool mencoba menaikkan tempo permainan mereka. Kenny Dalglish pun melakukan sedikit perubahan dengan memasukkan Steven Gerrard pada menit ke-59 agar Liverpool bisa berbalik unggul. Langkah itupun cukup ampuh. The Reds akhirnya berhasil berbalik unggul berkat gol tendangan bebas Bellamy pada menit ke-67.
Sepuluh menit berselang, Gerrard pun ikut mencetak gol. Setelah berhasil lepas dari penjagaan pemain bertahan Newcastle usai bertukar passing dengan Jordan Henderson, Gerrard melepaskan sepakan terukurnya dari sudut sempit gawang Tim Krul.
Liverpool: Pepe Reina, Daniel Agger, Martin Skrtel, José Enrique, Glen Johnson, Charlie Adam, Jay Spearing, Stewart Downing, Jordan Henderson, Craig Bellamy, Andrew Carroll.
Newcastle United: Tim Krul, Fabricio Coloccini, Michael Williamson, Ryan Taylor, Danny Simpson, Ismael Cheik Tioté, Yohan Cabaye, Jonás Gutiérrez, Gabriel Obertan, Demba Ba, Haris Vuckic.(AvI)
»» Readmore

Jumat, 30 Desember 2011

Gol Si Jomblo Bawa Bireuen ke Grandfinal

Jumat, 30 Desember 2011 16:25 WIB
BANDA ACEH - Bireuen United menjadi tim pertama yang mampu menyegel satu tiket grandfinal Liga Aceh Seri 2011 Primer. Kepastian itu diperoleh setelah skuad Kota Juang merebut poin penuh untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Aceh Utara United, 1-0 di Stadion Harapan Bangsa, LhoBANDA ACEH - Bireuen United menjadi tim pertama yang mampu menyegel satu tiket grandfinal Liga Aceh Seri 2011 Primer. Kepastian itu diperoleh setelah skuad Kota Juang merebut poin penuh untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Aceh Utara United, 1-0 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, kemarin sore.

Kemenangan ini mengukuhkan posisi Bireuen sebagai pimpinan klasemen sementara dengan koleksi enam poin hasil dua kali menang. Sedangkan posisi kedua menjadi milik Pidie Jaya FC dengan tiga poin dan disusul Aceh Utara serta Gayo FC masing-masing satu poin di posisi ketiga dan keempat. 

Tiket grandfinal untuk Bireuen tak akan berpengaruh, meski mereka kalah dalam pertandingan ketiga melawan Gayo FC sore nanti. Pasukan asuhan Mulya Saputra hanya butuh hasil seri guna menjaga posisi puncak klasemen akhir. 

Sedangkan bagi Aceh Utara, peluang untuk melaju ke grandfinal tetap terbuka asalkan mampu mengalahkan Pidie Jaya dalam pertandingan terakhir malam ini. Nasib tim yang dimanajeri Hasbullah Ayah Kuari ini akan lebih baik lagi bila Gayo FC kalah atau seri dalam partai terakhir melawan Bireuen sore ini. Bila skenario ini bisa menjadi kenyataan, maka Aceh Utara akan menjadi tim yang mendampingi Bireuen ke grandfinal. 

Dalam pertandingan sore kemarin, sebenarnya Aceh Utara punya peluang mencetak gol di menit 4. Wasit Faizal dari Aceh Selatan menunjuk titik putih setelah pemain belakang Bireuen, Faisal melakukan handsball. Hanya saja, tendangan Khairul Yadi yang menjadi eksekutor mampu diblok kiper Bireuen, Maulizanur. Meski saling mengancam gawang lawan, laga kedua imbang tanpa gol hingga jeda.

Di babak kedua, Bireuen dan Aceh Utara makin gencar menyerbu pertahanan lawan. Gol yang dinantikan akhirnya tercipta melalui Martoni di menit 69. Tendangan bebas striker Bireuen di luar kotak 16 menyusur tanah dan melewati pagar betis pemain Aceh Utara hingga gagal dihentikan kiper Reza Dedy Agustian. Keunggulan Bireuen bertahan hingga wasit mengakhiri pertandingan.(hd)
ng Raya, Banda Aceh, kemarin sore.

Kemenangan ini mengukuhkan posisi Bireuen sebagai pimpinan klasemen sementara dengan koleksi enam poin hasil dua kali menang. Sedangkan posisi kedua menjadi milik Pidie Jaya FC dengan tiga poin dan disusul Aceh Utara serta Gayo FC masing-masing satu poin di posisi ketiga dan keempat. 

Tiket grandfinal untuk Bireuen tak akan berpengaruh, meski mereka kalah dalam pertandingan ketiga melawan Gayo FC sore nanti. Pasukan asuhan Mulya Saputra hanya butuh hasil seri guna menjaga posisi puncak klasemen akhir. 

Sedangkan bagi Aceh Utara, peluang untuk melaju ke grandfinal tetap terbuka asalkan mampu mengalahkan Pidie Jaya dalam pertandingan terakhir malam ini. Nasib tim yang dimanajeri Hasbullah Ayah Kuari ini akan lebih baik lagi bila Gayo FC kalah atau seri dalam partai terakhir melawan Bireuen sore ini. Bila skenario ini bisa menjadi kenyataan, maka Aceh Utara akan menjadi tim yang mendampingi Bireuen ke grandfinal. 

Dalam pertandingan sore kemarin, sebenarnya Aceh Utara punya peluang mencetak gol di menit 4. Wasit Faizal dari Aceh Selatan menunjuk titik putih setelah pemain belakang Bireuen, Faisal melakukan handsball. Hanya saja, tendangan Khairul Yadi yang menjadi eksekutor mampu diblok kiper Bireuen, Maulizanur. Meski saling mengancam gawang lawan, laga kedua imbang tanpa gol hingga jeda.

Di babak kedua, Bireuen dan Aceh Utara makin gencar menyerbu pertahanan lawan. Gol yang dinantikan akhirnya tercipta melalui Martoni torres di menit 69. Tendangan bebas striker Bireuen yang sementara jomblo di luar kotak 16 menyusur tanah dan melewati pagar betis pemain Aceh Utara hingga gagal dihentikan kiper Reza Dedy Agustian. Keunggulan Bireuen bertahan hingga wasit mengakhiri pertandingan.(AvI)
»» Readmore

Liverpool v Newcastle


PSMSmatangsagoe -- Ini bukan momen pertama Andy Carroll menghadapi mantan klubnya, Newcastle United. Tapi tekanan untuk dia kali ini justru makin kencang.

Wajah Carrol menghiasi halaman depan koran-koran olahraga Inggris. Maklum, Sabtu, 31 Desember dinihari Wita, Liverpool yang kini menjadi pelabuhan karier Carrol bakal menjamu Newcastle.

Namun sudut pandang pemberitaan sesungguhnya bukan soal ikatan emosional antara Carrol dan The Magpies, julukan Newcastle. Melainkan tentang performa sang striker yang tak kunjung membaik.

Uang 35 juta poundsterling yang dikeluarkan Liverpool untuk merekrut Carrol dari Newcastle setahun lalu, dinilai tidak sepadan dengan kontribusi pemain 22 tahun itu. Musim ini, dia sudah dimainkan 16 kali. Hasilnya, baru dua gol.

Beruntung, manajer Kenny Dalglish merasa tak ada yang salah pada diri Carrol. Dalglish berpendapat, Carrol hanya kurang beruntung karena selalu menjadi bulan-bulanan media.

“Selalu ada pertanyaan tentangnya setiap pekan. Kali ini bisa dipahami, saya rasa, karena dia akan bermain melawan Newcastle United, jika dia dimainkan dari awal," ujar Dalglish kepadaSky Sports, kemarin.

Dukungan juga datang dari pelatih Newcastle, Alan Pardew, yang notabene akan menjadi lawan di Anfield. “Dia tidak benar-benar mendapatkan kesempatan bermain di Liverpool seperti striker-striker lainnya. Dia hanya membutuhkan waktu bermain yang banyak," ucap Pardew seperti dilansir Goal.

Jika mau fair, Carrol memang bukanlah pesakitan di klub barunya. Sebab secara keseluruhan, performa lini depan Liverpool memang belumlah memuaskan.

Luis Suarez yang dianggap sebagai superstar Liverpool, toh juga baru mengemas lima gol dari 18 penampilan. Dirk Kuyt bahkan belum membuat sebiji gol pun padahal bermain di 15 laga. Sedangkan Craig Bellamy juga baru mengemas dua gol dari 12 partai.

Di deretan enam besar klasemen sementara Premier League, produktivitas pasukan Anfiled memang kalah. Hanya 21 gol hingga matchday 18. Bandingkan dengan Manchester City (53 gol), Manchester United (47 gol), Tottenham Hotspur (34 gol), Chelsea (36 gol), dan Arsenal (34) gol).

“Kami harus menambah isi di kolom bikin gol. So, kami akan terus memburu datangnya gol,” ucap Dalglish di AFP.

Padahal, Liverpool butuh banyak gol, butuh kemenangan untuk terus merangsek ke posisi empat besar. Saat ini, Steven Gerrard dkk masih berada di peringkat keenam. Tak layak untuk anggota big four klasik seperti mereka.

Menghadapi Newcastle, Liverpool kemungkinan besar sudah bisa menurunkan Gerrard sebagai starter. Saat jumpa Blackburn Rovers pekan lalu, Gerrard yang baru pulih dari cedera pergelangan kaki, sudah masuk sebagai pemain pengganti.

Bekal lain, Liverpool belum pernah sekalipun kalah di kandang musim ini. Sayangnya, mereka hanya mampu meraup 15 poin dari sembilan partai. Lebih banyak imbang. Jika ingin terus menempel di papan atas, tak boleh lagi seri versus Newcastle.

Tetapi jangan lupa, di skuad Newcastle ada sosok berbahaya semisal Demba Ba. Dia menjadirunner up sementara Premier League dengan 14 gol. Beruntung, kiper Liverpool, Pepe Reina juga menjadi benteng paling tangguh di bawah mistar gawang. Kebobolan 14 gol dari 18 laga adalah catatan terbaik untuk sementara, mengalahkan kiper-kiper lainnya. (*)
»» Readmore