Jumat, 30 Desember 2011

Liverpool v Newcastle


PSMSmatangsagoe -- Ini bukan momen pertama Andy Carroll menghadapi mantan klubnya, Newcastle United. Tapi tekanan untuk dia kali ini justru makin kencang.

Wajah Carrol menghiasi halaman depan koran-koran olahraga Inggris. Maklum, Sabtu, 31 Desember dinihari Wita, Liverpool yang kini menjadi pelabuhan karier Carrol bakal menjamu Newcastle.

Namun sudut pandang pemberitaan sesungguhnya bukan soal ikatan emosional antara Carrol dan The Magpies, julukan Newcastle. Melainkan tentang performa sang striker yang tak kunjung membaik.

Uang 35 juta poundsterling yang dikeluarkan Liverpool untuk merekrut Carrol dari Newcastle setahun lalu, dinilai tidak sepadan dengan kontribusi pemain 22 tahun itu. Musim ini, dia sudah dimainkan 16 kali. Hasilnya, baru dua gol.

Beruntung, manajer Kenny Dalglish merasa tak ada yang salah pada diri Carrol. Dalglish berpendapat, Carrol hanya kurang beruntung karena selalu menjadi bulan-bulanan media.

“Selalu ada pertanyaan tentangnya setiap pekan. Kali ini bisa dipahami, saya rasa, karena dia akan bermain melawan Newcastle United, jika dia dimainkan dari awal," ujar Dalglish kepadaSky Sports, kemarin.

Dukungan juga datang dari pelatih Newcastle, Alan Pardew, yang notabene akan menjadi lawan di Anfield. “Dia tidak benar-benar mendapatkan kesempatan bermain di Liverpool seperti striker-striker lainnya. Dia hanya membutuhkan waktu bermain yang banyak," ucap Pardew seperti dilansir Goal.

Jika mau fair, Carrol memang bukanlah pesakitan di klub barunya. Sebab secara keseluruhan, performa lini depan Liverpool memang belumlah memuaskan.

Luis Suarez yang dianggap sebagai superstar Liverpool, toh juga baru mengemas lima gol dari 18 penampilan. Dirk Kuyt bahkan belum membuat sebiji gol pun padahal bermain di 15 laga. Sedangkan Craig Bellamy juga baru mengemas dua gol dari 12 partai.

Di deretan enam besar klasemen sementara Premier League, produktivitas pasukan Anfiled memang kalah. Hanya 21 gol hingga matchday 18. Bandingkan dengan Manchester City (53 gol), Manchester United (47 gol), Tottenham Hotspur (34 gol), Chelsea (36 gol), dan Arsenal (34) gol).

“Kami harus menambah isi di kolom bikin gol. So, kami akan terus memburu datangnya gol,” ucap Dalglish di AFP.

Padahal, Liverpool butuh banyak gol, butuh kemenangan untuk terus merangsek ke posisi empat besar. Saat ini, Steven Gerrard dkk masih berada di peringkat keenam. Tak layak untuk anggota big four klasik seperti mereka.

Menghadapi Newcastle, Liverpool kemungkinan besar sudah bisa menurunkan Gerrard sebagai starter. Saat jumpa Blackburn Rovers pekan lalu, Gerrard yang baru pulih dari cedera pergelangan kaki, sudah masuk sebagai pemain pengganti.

Bekal lain, Liverpool belum pernah sekalipun kalah di kandang musim ini. Sayangnya, mereka hanya mampu meraup 15 poin dari sembilan partai. Lebih banyak imbang. Jika ingin terus menempel di papan atas, tak boleh lagi seri versus Newcastle.

Tetapi jangan lupa, di skuad Newcastle ada sosok berbahaya semisal Demba Ba. Dia menjadirunner up sementara Premier League dengan 14 gol. Beruntung, kiper Liverpool, Pepe Reina juga menjadi benteng paling tangguh di bawah mistar gawang. Kebobolan 14 gol dari 18 laga adalah catatan terbaik untuk sementara, mengalahkan kiper-kiper lainnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar