Sabtu, 28 Januari 2012

pondasi

PONDASI
Pengertian Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1.Keadaan tanah pondasi
2.Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya(upperstructure)
3.Keadaan daerahs ekitar lokasi
4.Waktu dan biaya pekerjaan
5.Kokoh,kaku dan kuat.
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipunjenistanahsama.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1.Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2.Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.
Jenis Pondasi dan Penggunaannya
Pada umumnya jenis pondasi dapat digolongkan menjadi 2 tipe :
Pondasi Dangkal
Pada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat
Adapun macam atau jenis pondasi ini meliputi sebagai berikut :
Pondasi Umpak
Sering ditemui pada konstruksi tradisional dari batu masif yang ditarah (dibentuk dan diratakan), atau bisa juga dari beton bertulang “pre fabrikasi” (dibuat melalui pabrik) dan tinggal menaruh diatas permukaan tanah yang diratakan.
Pondasi batu bata
Dibuat dari batu bata berkualitas tinggi dan kedap air. Aturan pemasangan pondasi batu bata harus benar seperti halnya pemasangan dinding batu bata. Pondasi batu bata diperuntukan hanya sebagai tumpuan dinding pemikul, dimana beban dari atas merupakan beban tekan yang diteruskan merata sepanjang jalur pondasi batu bata.
Pondasi beton (tak bertulang)
Memiliki prinsip seperti pondasi umpak, namun dibuat dari campuran 1pc : 3 pasir : 5 kerikil dan tanpa tulangan. Pondasi ini biasanya dibuat secara pabrikasi, serta model dibuat sedemikian rupa sehingga untuk pengaturan sambungan sudut maupun menerus tidak ditemui kesulitan.
Pondasi Dalam
Pada pondasi tipe ini, beban diteruskan oleh kolom/tiang melalui perantaraan tumpuan (poer pondasi, rooster kayu/balok kayu ataupun beton bertulang) yang dipancangkan dalam tanah. Kedalaman tanah keras pada pondasi jenis ini mencapai 4 sampai 5 meter dari permukaan tanah.

Proses pengerjaannya sbb:
1.Titik pondasi di bor terlebih dahulu, menggunakan mesin boredpile, sampai kedalaman tanah keras. Diameter lubang, sesuai perhitungan bobot beban bangunan.
2.Besi beton yang sudah dirangkai, dimasukkan kedalam lubang bor.
3.Pemasangan Pipa tremi (penyalur semen beton).
4.Pengecoran / Penuangan semen beton kedalam lubang bor melalui pipa tremi, mulai dari dasar lubang menuju keatas. Bersamaan dengan penuangan beton cor, pipa tremi ikut juga dicabut perlahan mengikuti volume beton, sampai lubang bor penuh terisi padat.
Dengan teknik Pondasi Borepile ini, yaitu:
Pengeboran & pengecoran langsung kedalam lubang.Memungkinkan seluruh tiang menyatu dengan tanah,sehingga didapat kekuatan daya dukung menyeluruh.
System pondasi dengan pembesaran dimensi ujung bawah tiang(BULB-PILE)
Bump pile adalah sistem pembuatan pondasi tiang bulb yang menggunakan dua jenis hammer, yaitu pile head hammering dan inner hammering, dikembangkan oleh Sutoyo dari Surabaya-Indonesia pada tahun 1985. Proses pembuatannya dengan menggunakan pipa beton (concrete piling tube) sebagai model tiang pondasi yang dilengkapi sepatu tiang pada ujung bawah pipanya. Kepala tiang dipukul hingga kedalaman rencana, kemudian pipa diisi dengan beton cair dan ditumbuk dengan inner hammering sehingga terbentuklah bulb.

FUNGSI
Adapun fungsi dari pondasi adalah meneruskan beban atau gaya diatasnya dan termasuk berat pondasi ke tanah dibawahnya.
SYARAT
◦ Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang
disebabkan muatan tegak ke bawah.
◦ menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan
tanah.
◦ Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organik
maupun anorganik.
◦ Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar